Imsakiyah Ramadhan 1434 H 2013-Nunukan Island Nunukan Kalimantan Timur Indonesia
Senin, 08 Juli 2013
Kamis, 04 Juli 2013
Kaltara: Provinsi Baru, Harapan Baru
Kalimantan Utara, provinsi baru sebagai
pemekaran Kalimantan Timur, telah diresmikan pada senin, 22 April lalu.
Setelah sekian lama, harapan terciptanya pemerataan pembangunan dan
kesejahteraan masyarakat mendapat “amunisi” untuk segera dinyalakan.
Siapakah mambukti diri?
Beban itu bertumpu pada lima kabupaten
dan satu kota yang bergabung di Kalimantan Utara (Kaltara), yakni
Bulungan, Nunukan, Malinau, Tana Tidung, dan kota Tarakan. Hanya ada
waktu dua tahun untuk membuktikan setidaknya dalam tahap awal , apakah
bisa menyapih Kaltar sebelum Kaltara gantian memayumi.
Eufiora Kaltar, jumat(26/4), terlihat di
sudut-sudut tanjung Selor, sebuh kecamatan di Bulungan, yang nantinya
menjadi ibukota Kaltara. Spanduk bertuliskan ucapan selamat dipasang
partai-partai lembaga adat dan organisasi lainnya. Dari sisi persiapan,
Pemerintah Kabupaten Bulungan sudah bergerak.
Bulungan sudah menyiapkan tempat
penyelenggara Pemerintah Kaltar. Tiga dinas yang berkantor dibangunan
exs kantor bupati Bulungan sudah dipindahkan sejak sebulan lalu agar
bangunan itu bisa digunakan pejabat Gubernur Kaltar. Eks rumah jabatan
bupati juga tengah direnovasi . kantor Diklat Pemerintah Kabupaten
juga siap untuk dipakai ngantor anggota DPRD Kaltar nantinya.
“Pejabat yang dipindah untuk mengungsi
Kaltar, ibaratnya tinggal datang orang saja, kesini, tidak perlu bikin
bangunan baru. Kebutuhan ruang untuk kantor dinas-dinas masih bisa kami
upayakan. Kami juga sudah mempersiapkan tiga lahan untuk lokasi
perkantoran Kaltar.” Ujar Budiman Arifin, Bupati Bulungan.
Bahkan sudah disipkan lahan 100 hektar
untuk memindahkan kompleks perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bulungan.
“Kaltara sudah menjadi keinginan, dambaan dan kebutuhan kami sejak 12
tahun lalu. Ketika Kaltar disetujui Pemerintah Pusat, kami harus
membayar kepercayaan itu.
Bukan Hasil Mustahil
Optimisme menyukseskan Kaltar, terutama
bagi Kabupaten Bulungan, bukan hal yangt mustahil tercapai. Sudah empat
kali Kabupaten Bulungan sukses memekarkan wilayahnya , menjadi kota
Tarakan (Tahun 1997), Kabupaten Nunukan dan malinau tahun (Tahun 1999),
dan kabupaten Tana Tidung (Tahun 2007).
Tarakan pun menjelma menjadi kota yang
ramai, bahkan jauh lebih ramai daripada Bulungan yang notabene adalah
“ibunya”. Jadi, ketika pusat Kaltar terpilih Bulungan, dengan kata lain
, sudah semestinya. Jika merujuk ke sisi sejarah yang tergabung dalam
Kaltara ini, dulunya pun wilayahnya Kerajaan Bulungan.
Kaltara mencangkup 38 kecamatan dan 471
desa, dengan luas total 75.467,7 kilometer persegi atau sekitar 36
persen luas Kaltim. Penduduk kaltara merupakan gerbang terbuka ke
Malaysia (Sabah dan Serawak) Filipina Selatan dan Brunei.
UU Nomor 20 Tahun 2012 tentang
pembentukan Provinsi Kaltara menyebut, secara goepolitik. Kaltara yang
berbatasan langsung dengan Malaysia sangat berpotensi menjaga kedaulatan
dan martabat negara. Namun, daerah perbatasan ini , 99 persen merupakan
pedalaman yang tertinggal dan tidak tersentuh pembangunan. Faktor
ekonomi menyebabkan masyarakat perbatasantereduksi semangat
nasionalismenya.
Masalah pengolahan
Terlalu panjang rentangan kendali
pemerintah dengan Samarinda sebagi Ibukota Kaltim, berdampak pada
sulitnya mengelola kawasan. Dengan luas Kaltim 204.534 kilometer
persegi dengan sekitar 1,5 kali Pulau Jawa Pemprov Kaltim harus menaungi
10 Kabupaten dan 4 Kota. Kawasan utara menjadi kurang diperhatikan.
Disisi lain, tingkat kehidupan negara
tetangga lebih baik. Di sebatik dan Krayan (Nunukan) , misalnya ringgit
Malaysia masih di pakai untuk transaksi. Bahkan, Camat Krayan Samuel ST
Padan berujar, “ tidak ada setetes pun bahan bakar minyak(BBM) Indonesia
yang dinikmati warga Krayan semunya dari Malaysia yang mestinya untuk
warga Malaysia,”
Masih lekat dalam ingatan hilangnya
Pulau Sipadan dan Ligitan yang diambil malaysia melalui Makhamah
Internasional Den Haag tahun 2002. Pengawasan perairan di Ambalat yang
lemah ikut menjadi faktor dua pulau itu terpaksa pindah negara.
Beranjak dari pengalaman itu, kehadiran Pemerintah Provonsi teramat
penting diperbatasan sebagai representasi negara.
Masyarakat berharap Kaltara dapat
menyelesaikan masalah klasik, yakni infrastruktur dan transportasi. Yang
paling yang paling terasa adalah jeleknya jalan provinsi penghunungan
tanjung Selor-Tanjung Redeb 125 kilometer. Aspal menelupas, bergelombang
dan berlubang di mana-mana.
Di Bulungan yang terdiri atas 10
Kecamatan praktis hanya tanjung selor yang bagus kondisi jalannya. “Saya
enggak tau apakah setelah bergabung di Kaltara, jalan-jalan akan
diperbaiki,” ujar Ruslan (35), warga Jalan Mangga, Tanjung selor yang
berkerja di sebuah penginapan.
Sebuah harapan yang masih menyiratkan
setengah nada pesimistis. Namun kenyataannya, di Kaltim memang tidak
ada jalan provinsi (trans-Kalimantan) perhubungan antar kota yang beres.
kalau toh ada yang bagus cukup kondisinya, hanya ruas
Balikpapan-Samarinda, yang panjangnya sekitar 120 kilometer.
Budiman mengutarakan, kewenangan
pemerintah kabupaten memang terbatasi aturan perbaikan jalan provinsi ,
misalnya tidak bisa dikerjakan pemerintah daerah. “jika kami bisa
menjadi provinsi sendri, kami bisa berteriak menyuarakan kebutuhan kami
langsung ke pusat,”kata Budiman.
Dimulai dari Tanjung Selor. Pembangunan
infrastruktur di kaltara akan dikejar. Tak hanya sisi darat, tapi juga
sisi udara. Maklum, tanjung selor hanya memiliki sebuah bandar udara
yakni Tanjung Harapan. Hanya ada satu maskapai malayani rute Tanjung
Selor, ke Samarinda, Tarakan dan Long ampung (Malinau). Penumpang yang
di angkut pun terbatas, hanya11-12 penumpang.
“Bandara ini sebetulnya bisa didarati
pesawat jenis ATR yang berpenumpang 50 orang. Karna tidak melihat ada
potensi pasar Tanjung Kelor. Kecamatan yang sepi ini, maka hanya pesawat
kecil yang mau membuka rute. Namun saya yakin semua akan berubah
setelah ada Klatara,” ucap Budiman.
Irianto Lambrie, pejabat Gubernur
Kaltara, menyatakan, prioritas pertama dalam tiga bulan kedepan adalah
menyusun menyusun dan membentuk kelembagaan perangkat daerah serta
pengisian pejabat struktrual dan personelnya. Irianto, yang sebelumnya
Sekertaris Daerah Pemprov Kaltim, juga pemerintahan pemerintah
kabupaten/kota di Kaltara.
Saatnya membuktikan Kaltara memang
layak menjadi provinsi mandiri. Juga Kabupaten Mahakam Ulu, daerah
otonomu baru yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat, Kaltim
Awan Faroek Ishak dalam berbagai kesempatan selalu menyebut pemprov
Kaltim mendukung Kaltara dan Mahakam Ulu.
Sebagai daerah otonom baru , Kaltara
disokong selama dua tahun oleh dana hibah Pemprov dan daerah yang
tergabung di Kaltara. Sesudahnya, itulah yang dicemaskan pamerhati
lingkungan. Sebab, kltara merupakan daerah yang kaya akan migas, hasil
tambang juga hasil hutan, dan belum banyak dieksploitasi.
Cari uang sendiri
Kahar Al bahri, koordinator Jaringan
Advokasi Tambang (Jatam). Kaltim, mencemaskan eksploitasi sumber daya
alam berlebihan di Kaltara setelah dana hibah selsai dikuncurkan.
Kaltara harus bisa mencari uang sendiri, sementara di sisi lain,
tuntutan pembangunan infrastruktur dan bidang-bidang lain akan gencar.
“Sumber uang itu bisa dari kebun sawit,
migas, pertanian, perikanan, dan batubara. Dari semuanya itu, yang
paling cepat dan mudah menghasilkan uang hanya batubara. Tinggal keruk,
dapat uang. Jadi, kita lihat nanti apakah menjadi obral izin penambangan
batubara atau tidak di kaltara,” ujar kahar.
Hasan Basri, Kepala Humas Pemerintah
Kabupaten Nunukan, berpendapat, Kaltara mesti melihat pengalaman dan
kondisi kabupaten lain di Kaltim yang sebagian lingkungannya rusak karna
pengerukan batubara. Hetifah Sjaifudian, anggota komisi V DPR dari
daerah pemilihan Kaltim, juga memperingatkan bahaya pengerukan sumber
daya alam berlebih.
Kaltara, menurut Hetifah, jangan
terjebak euforia, terlalu senang karena dikabulkan menjadi daerah
otonom, dan lupa tujuan awal, yakni menyejahterakan masyarakat. “Jika
Kaltara gagal, pemerintah kemungkinan besar tak akan tertarik lagi
dengan pemekaran yang diusulkan daerah,”Ucapnya.
Kaltara adalah sebuah pertaruhan besar,
untuk membuktikan apakah keinginan dan kebutuhan daerah perbatasan
pedalaman terselesaikan atau justru sebaliknya. Tonggak Kaltara sudah
ditancapkan. Masyarakat menunggu bukti, apakah Kaltara bisa jadi”beranda
depan”negara yang bisa dibanggakan. (PRA).
Sumber : KOMPAS, 18 Juni 2013
Arsip Berita Lomba Desa dan Kelurahan Berprestasi Tingkat Kaltim Dimulai
SAMARINDA - Lomba desa dan kelurahan berprestasi tingkat provinsi
segera dimulai. Pendaftaran, dibuka sejak 13-22 Mei 2013. Lomba ini
bertujuan untuk mengevaluasi dan menilai perkembangan pembangunan yang
berlangsung di desa dan kelurahan di masing-masing kabupaten dan kota di
Kaltim.
“Melalui lomba ini Pemprov Kaltim akan mengetahui perkembangan pembangunan yang dilakukan masing-masing desa dan kelurahan, terutama terhadap usaha pemerintah desa dan kelurahan. Misalnya dukungan untuk kegiatan pendidikan anak usia dini dan Posyandu,” kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM-PD) Kaltim M Jauhar Efendi ketika dikonfirmasi di Samarinda, Minggu (12/5).
Peserta lomba ini juga termasuk desa dan kelurahan yang saat ini sudah menjadi bagian dari Provinsi Kaltara. 14 desa dan kelurahan yang akan bersaing merupakan para pemenang di tingkat kabupaten dan kota di Kaltim.
“Indikator penilaiannya adalah pendidikan, kesehatan masyarakat, ekonomi masyarakat, keamanan dan ketertiban, partisipasi masyarakat, pemerintahan, lembaga kemasyarakatan dan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga,” jelasnya.
Guna menyukseskan perlombaan tersebut, diharapkan bupati dan walikota dapat memberikan pembinaan dan pengawasan secara teknis. Dukungan bupati dan walikota sangat diperlukan untuk menumbuhkan motivasi pemerintah desa dan kelurahan demi prestasi yang lebih tinggi.
Kepala Bidang Ketahanan dan Sosial Budaya Masyarakat BPM-PD Kaltim Musa Ibrahim mengatakan, tim penilai perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi anggotanya terdiri dari unsur perangkat Pemerintah Provinsi, terutama BPM-PD Kaltim dan tim Penggerak PKK Provinsi.
“Tim ini ditetapkan dengan keputusan gubernur. Begitu juga dengan penetapan juaranya, ditetapkan dengan keputusan gubernur,” jelasnya.
Peserta yang lolos pengumuman tingkat provinsi akan disampaikan pada 24 Mei 2013 di Kantor BPM-PD Kaltim Samarinda. Kemudian pencabutan undian untuk presentasi lomba desa dan kelurahan dilaksanakan pada 27 Mei 2013, sementara pelaksanaan presentasi dimulai sejak 27 hingga 31 Mei 2013. Presentasi peserta disampaikan maksimal tiga peserta setiap hari hingga 31 Mei 2013.
Pemenang lomba ini akan mewakili Kaltim untuk mengikuti lomba desa tingkat nasional. Selain lomba desa, pelaksanaan tersebut juga bersamaan dengan penilaian lomba Kepala Desa dan Lurah berprestasi tingkat Provinsi Kaltim dan akan diumumkan 17 Juni 2013 mendatang. (jay/hmsprov).
/////Foto : M Jauhar Efendi
Sumber :http://www.kaltimprov.go.id/berita-1116-lomba-desa-dan-kelurahan-berprestasi-tingkat-kaltim-dimulai.html
“Melalui lomba ini Pemprov Kaltim akan mengetahui perkembangan pembangunan yang dilakukan masing-masing desa dan kelurahan, terutama terhadap usaha pemerintah desa dan kelurahan. Misalnya dukungan untuk kegiatan pendidikan anak usia dini dan Posyandu,” kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM-PD) Kaltim M Jauhar Efendi ketika dikonfirmasi di Samarinda, Minggu (12/5).
Peserta lomba ini juga termasuk desa dan kelurahan yang saat ini sudah menjadi bagian dari Provinsi Kaltara. 14 desa dan kelurahan yang akan bersaing merupakan para pemenang di tingkat kabupaten dan kota di Kaltim.
“Indikator penilaiannya adalah pendidikan, kesehatan masyarakat, ekonomi masyarakat, keamanan dan ketertiban, partisipasi masyarakat, pemerintahan, lembaga kemasyarakatan dan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga,” jelasnya.
Guna menyukseskan perlombaan tersebut, diharapkan bupati dan walikota dapat memberikan pembinaan dan pengawasan secara teknis. Dukungan bupati dan walikota sangat diperlukan untuk menumbuhkan motivasi pemerintah desa dan kelurahan demi prestasi yang lebih tinggi.
Kepala Bidang Ketahanan dan Sosial Budaya Masyarakat BPM-PD Kaltim Musa Ibrahim mengatakan, tim penilai perlombaan desa dan kelurahan tingkat provinsi anggotanya terdiri dari unsur perangkat Pemerintah Provinsi, terutama BPM-PD Kaltim dan tim Penggerak PKK Provinsi.
“Tim ini ditetapkan dengan keputusan gubernur. Begitu juga dengan penetapan juaranya, ditetapkan dengan keputusan gubernur,” jelasnya.
Peserta yang lolos pengumuman tingkat provinsi akan disampaikan pada 24 Mei 2013 di Kantor BPM-PD Kaltim Samarinda. Kemudian pencabutan undian untuk presentasi lomba desa dan kelurahan dilaksanakan pada 27 Mei 2013, sementara pelaksanaan presentasi dimulai sejak 27 hingga 31 Mei 2013. Presentasi peserta disampaikan maksimal tiga peserta setiap hari hingga 31 Mei 2013.
Pemenang lomba ini akan mewakili Kaltim untuk mengikuti lomba desa tingkat nasional. Selain lomba desa, pelaksanaan tersebut juga bersamaan dengan penilaian lomba Kepala Desa dan Lurah berprestasi tingkat Provinsi Kaltim dan akan diumumkan 17 Juni 2013 mendatang. (jay/hmsprov).
/////Foto : M Jauhar Efendi
Sumber :http://www.kaltimprov.go.id/berita-1116-lomba-desa-dan-kelurahan-berprestasi-tingkat-kaltim-dimulai.html
Langganan:
Postingan (Atom)